Lihat ke Halaman Asli

Bisunya Malam

Diperbarui: 4 April 2024   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bisunya Malam

Malam terhampar, sunyi menyelimuti,
Bintang berkelip, bagai permata di langit.
Rembulan bersinar, menerangi bumi yang terlelap,
Namun, malam ini terasa berbeda, bisu dan kelam.

Meskipun banyak orang yang meronda,
Menjaga keamanan di bawah sinar rembulan,
Malam tetap bisu, tak sepatah kata terucap,
Hanya suara langkah kaki yang memecah keheningan.

Bintang-bintang yang biasanya ramai,
Tampak redup, seakan tertelan kegelapan.
Rembulan yang biasanya bersinar terang,
Malam ini tampak pucat, seperti menahan tangis.

Geluduk menggelegar di kejauhan,
Mengancam akan turunnya hujan,
Namun, malam tetap bisu, tak ada suara yang terdengar,
Hanya keheningan yang menyelimuti bumi.

Kenapa kau tetap bisu, malam?
Apa yang kau sembunyikan di balik keheningan ini?
Apakah kau menyimpan rahasia yang tak terungkap?
Ataukah kau hanya ingin menikmati ketenangan ini?

Malam terus berlalu, tanpa jawaban atas pertanyaan,
Hanya misteri yang tertinggal di balik bisunya malam.
Sebuah misteri yang mungkin takkan pernah terpecahkan,
Dan akan terus menjadi rahasia malam selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline