Lihat ke Halaman Asli

Candu Digital: Terperangkap dalam Jerat Dunia Maya

Diperbarui: 30 Maret 2024   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Candu Digital: Terperangkap dalam Jerat Dunia Maya

Di rumah ibadah, hati resah gelisah,
Tangan menggenggam tas, seakan gadget tak ada.
Pikiran melayang, tertuju pada layar,
Candu digital merenggut jiwa yang fana.

Waktu senggang bagaikan neraka,
Tanpa Youtube, sosmed, dan game terasa hampa.
Jam demi jam terbuang sia-sia,
Terjebak dalam jerat dunia maya yang tak nyata.

Dunia nyata terasa asing dan membosankan,
Interaksi sosial tergantikan oleh layar yang bersinar.
Kehangatan keluarga terabaikan,
Candu digital menjerat dalam kesendirian.

Mata lelah, tubuh terasa kaku,
Namun, jari tak henti menari di layar.
Pikiran terkuras, jiwa terasa beku,
Candu digital merenggut kebahagiaan yang terukur.

Sadarkah kita, bahwa dunia nyata lebih indah?
Kehangatan keluarga, persahabatan yang erat,
Alam semesta yang menyapa dengan penuh cinta,
Jauh lebih berharga daripada dunia maya yang semu belaka.


Candu digital, kuasa yang menggoda,
Merangkul jiwa, memikat hati yang terlena.
Di tengah ibadah, tas dipegang, namun pikiran melayang,
Terperangkap dalam dunia maya, tak sadar terjerat.

Waktu senggang yang seharusnya diisi dengan khidmat,
Terseret oleh YouTube, sosial media, dan game yang menggoda.
24 jam tak cukup untuk menjelajahi dunia digital,
Seakan ada kebutuhan tak terpuaskan untuk terus terhubung.

Puisi candu, mengungkapkan kebingungan dan pertarungan,
Antara kewajiban rohani dan godaan digital yang menggoda.
Dalam pergumulan ini, jiwa mencari keseimbangan,
Antara dunia nyata dan dunia maya yang semu.

Namun, di balik layar dan aliran informasi yang tak terputus,
Ada panggilan untuk kembali ke sumber kekuatan sejati.
Dalam keheningan ibadah dan refleksi yang dalam,
Kita temukan ketenangan yang sejati, di luar candu digital yang menggoda.
Mari bebaskan diri dari candu digital,
Matikan layar, buka mata dan hati.
Rasakan indahnya dunia nyata,
Raih kebahagiaan yang hakiki dan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline