Lihat ke Halaman Asli

Puisi Senja Membaca Fenomena Langit dan Bumi

Diperbarui: 25 Maret 2024   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Senja: Membaca Fenomena Langit dan Bumi

Langit Jingga yang Membara

Di ufuk barat, sang surya mulai terbenam,
Memancarkan cahaya jingga yang memukau.
Langit bagaikan kanvas raksasa,
Dilukis dengan warna-warna yang mempesona.

Awan Putih yang Berarak

Awan putih berarak dengan tenang,
Menemani sang surya di akhir perjalanannya.
Bagai lukisan abstrak yang indah,
Menambah pesona senja yang memukau.

Hembusan Angin yang Sepoi-sepoi

Hembusan angin sepoi-sepoi terasa di wajah,
Membawa aroma tanah yang basah.
Menyejukkan jiwa dan raga,
Memberikan ketenangan di tengah kesibukan.

Suara Burung yang Berkicau

Suara burung berkicau dengan merdu,
Menyambut datangnya malam yang sunyi.
Melodi alam yang menenangkan,
Menciptakan suasana yang damai dan tentram.

Refleksi Diri

Di tengah keindahan senja,
Aku termenung sejenak, merenungkan diri.
Mensyukuri nikmat hidup yang diberikan,
Dan berdoa untuk hari esok yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline