Lihat ke Halaman Asli

Wani-Wani Angas

Diperbarui: 19 Maret 2024   04:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wani-Wani Angas

Lidah tajam terpendam di balik senyum,
Kritik terlontar, namun ragu membenam.
Ingin lantang bersuara, tapi hati bimbang,
Takut menentang, tapi diam terasa kurang.

Sikap berani bercampur gentar,
Bagai singa mengaum, namun tak lepas jeratan.
Ingin terlihat tegas, tapi ragu berlanjut,
Hujam kritik tertahan, bagai hujan yang tak kunjung teduh.

Mungkin ada kepentingan yang dibela,
Atau harga diri yang ingin dibela.
Namun langkah tertahan, tak berani melangkah,
Wani-wani angas, nyali belum mengembang.

Lebih baik jujur dan berani bersuara,
Hadapi resiko, meski getir rasanya.
Daripada diam dan terlihat plin-plan,
Suarakan kebenaran, hentikan keragu-raguan.

Jadilah pemberani yang lantang bersuara,
Lawan ketidakadilan dengan langkah nyata.
Jangan hanya wani-wani angas, tapi penuh keyakinan,
Suarakan kebenaran, untuk masa depan yang lebih terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline