Lihat ke Halaman Asli

Jiwaku Sekuntum Bunga Kamboja

Diperbarui: 18 Maret 2024   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwaku Sekuntum Bunga Kamboja

Jiwaku sekuntum bunga kamboja,
Mekar di tanah tandus penuh duka.
Meski tak seindah melati dan mawar,
Namun jiwaku tetap bersyukur dan bercahaya.

Kelopak jiwaku putih bersih tanpa noda,
Simbol kesucian dan ketulusan cinta.
Meskipun hidup di tengah nestapa,
Jiwaku tetap tegar dan takkan pernah menyerah.

Akar jiwaku tertanam kuat di bumi,
Mencari sumber kehidupan dan makna sejati.
Meskipun diterpa badai dan hujan badai,
Jiwaku tetap kokoh dan takkan tergoyahkan.

Harum jiwaku semerbak mewangi,
Menyebarkan cinta dan kasih sayang di bumi.
Meskipun tak selalu dihargai dan dimengerti,
Jiwaku tetap ikhlas dan terus menebar kebaikan.

Jiwaku sekuntum bunga kamboja,
Tegar bersemi di tanah yang gersang.
Kelopaknya menyemarakkan kehidupan,
Dalam kehangatan cinta kasih yang mengalir dalam diri.

Akar jiwaku merajut kuat, seperti akar pohon raksasa,
Menyatu dengan bumi, kokoh berdiri dalam badai.
Kelopaknya berkilauan bagai sutra putih,
Memancarkan keindahan yang tiada tara.

Harum jiwaku mengalir dalam angin,
Menyapu hati yang resah, menenangkan jiwa yang gelisah.
Bagaikan aroma surga yang mempesona,
Mengajak untuk menyelami kedamaian yang abadi.

Jiwaku sekuntum bunga kamboja,
Melambangkan keteguhan, kehangatan, dan keindahan.
Dalam setiap detik yang berlalu, dalam setiap hembusan angin,
Jiwaku tetap bersinar dalam cinta kasih yang tak terhingga.
Jiwaku sekuntum bunga kamboja,
Simbol ketangguhan dan keindahan di tengah kegelapan.
Meski hidup di dunia yang penuh ujian,
Jiwaku tetap bersinar dan membawa harapan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline