Lihat ke Halaman Asli

Metanoia: Metamorfosis Jiwa

Diperbarui: 15 Maret 2024   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Metanoia: Metamorfosis Jiwa

Terjebak belenggu kesalahan masa lalu,Hati dikungkung penyesalan yang kelabu.Jalan lurus terasa penuh duri dan dusta,Jiwa meronta, haus perubahan sejati.

Metanoia, kata yang menusuk sanubari,Pertobatan, pembaharuan diri.Bukan sekadar kata maaf yang terucap hampa,Namun tekad baja untuk bangkit dan lampaui dosa.

Membongkar kedok diri yang berlumur kesalahan,Mengakui kealpaan dengan kejujuran.Membuang jauh atribut dusta dan kepalsuan,Membuka lembaran baru dengan niat yang suci dan luhur.

Berbalik arah, menuju jalan yang terang benderang,Mencari cahaya kebenaran yang membimbing langkah.Menebar kebaikan, menghapus jejak noda kelam,Menjadi insan baru yang patut dicintai dan dipuji.

Metanoia, bukan akhir dari kisah nestapa,Melainkan awal dari perjalanan yang mulia.Dengan luka masa lalu sebagai bekal berharga,Menuju masa depan yang lebih berarti dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline