Lihat ke Halaman Asli

Labirin Kehidupan: Sebuah Puisi Filosofis

Diperbarui: 15 Maret 2024   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Labirin Kehidupan: Sebuah Puisi Filosofis
Bagian I: Jalan Berliku

Langkah kaki tersesat dalam labirin,
Jalan berliku tanpa ujung dan pangkal.
Setiap belokan membawa kebingungan,
Memperdalam rasa ragu dan kegelisahan.

Bagian II: Tembok Tinggi

Tembok tinggi menjulang di sekeliling,
Menghalangi pandangan dan membatasi ruang gerak.
Mencari jalan keluar bagaikan mimpi,
Terjebak dalam labirin tanpa arah dan arti.

Bagian III: Suara-Suara Misterius

Suara-suara misterius berbisik di telinga,
Membawa godaan dan rasa takut yang tak terkira.
Setiap langkah diiringi keraguan,
Mempertanyakan pilihan dan tujuan hidup.

Bagian IV: Pencarian Makna

Di tengah labirin yang membingungkan,
Tersembunyi makna yang menanti untuk ditemukan.
Setiap belokan adalah pelajaran berharga,
Membentuk diri dan memperkuat jiwa.

Bagian V: Cahaya di Ujung Jalan

Meskipun jalan terjal dan penuh rintangan,
Cahaya di ujung jalan selalu menanti.
Tetaplah melangkah dengan tekad dan keyakinan,
Percayalah bahwa jalan keluar akan kau temui.

Bagian VI: Kembali ke Awal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline