Lihat ke Halaman Asli

Hujan Abadi di Pagi Hari

Diperbarui: 14 Maret 2024   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Abadi di Pagi Hari

Langit kelabu menyapa pagi ini,
Hujan turun tanpa henti, bagai simfoni.
Tetes-tetes air membasahi bumi,
Menyegarkan jiwa dan raga yang sunyi.

Aroma tanah basah tercium di udara,
Membawa kenangan masa kecil yang tercinta.
Suara gemericik air di atap rumah,
Menciptakan melodi alam yang merdu dan syahdu.

Pagi ini terasa berbeda,
Lebih tenang dan penuh kedamaian.
Hujan bagaikan tirai yang menutup dunia,
Memberikan ruang untuk refleksi dan perenungan.

Di bawah hujan yang abadi ini,
Aku menemukan ketenangan yang tak terperi.
Hatiku diliputi rasa syukur dan bahagia,
Menikmati setiap momen yang indah dan berharga.

Semoga hujan ini terus turun,
Menyiram bumi dengan kasih sayang dan berkah.
Semoga pagi ini menjadi awal yang baru,
Penuh harapan dan semangat untuk melangkah maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline