Hujan Abadi di Pagi Hari
Langit kelabu menyapa pagi ini,
Hujan turun tanpa henti, bagai simfoni.
Tetes-tetes air membasahi bumi,
Menyegarkan jiwa dan raga yang sunyi.
Aroma tanah basah tercium di udara,
Membawa kenangan masa kecil yang tercinta.
Suara gemericik air di atap rumah,
Menciptakan melodi alam yang merdu dan syahdu.
Pagi ini terasa berbeda,
Lebih tenang dan penuh kedamaian.
Hujan bagaikan tirai yang menutup dunia,
Memberikan ruang untuk refleksi dan perenungan.
Di bawah hujan yang abadi ini,
Aku menemukan ketenangan yang tak terperi.
Hatiku diliputi rasa syukur dan bahagia,
Menikmati setiap momen yang indah dan berharga.
Semoga hujan ini terus turun,
Menyiram bumi dengan kasih sayang dan berkah.
Semoga pagi ini menjadi awal yang baru,
Penuh harapan dan semangat untuk melangkah maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H