Lihat ke Halaman Asli

Pelukan Asap yang Terkikis

Diperbarui: 12 Maret 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelukan Asap yang Terkikis

Asap mengepul, kelam menyapa langit,
Menari-nari, memeluk erat mimpi yang terhalang.
Batuk-batuk menggema, sesak di dada meradang,
Korban asap, terluka tanpa suara yang terbilang.

Hutan terbakar, api melahap tanpa ampun,
Flora fauna menjerit, kehilangan tempat berlindung.
Emisi karbon meningkat, bumi kian memanas,
Masa depan terancam, di tangan manusia yang rakus.

Langit biru tersembunyi, digantikan kabut asap,
Matahari redup, sinarnya tak lagi terang benderang.
Keindahan alam terkikis, digantikan polusi yang menyesakkan,
Bukti nyata kerusakan, akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab.

Mari bangkit bersama, selamatkan bumi tercinta,
Hentikan kebiasaan buruk, demi masa depan yang cerah.
Peduli lingkungan, tanam pohon, jaga kelestarian alam,
Agar asap tak lagi menyapa, dan langit kembali biru menawan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline