Lihat ke Halaman Asli

Banjir: Siaga 1

Diperbarui: 11 Maret 2024   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banjir: Siaga 1

Langit mendung bagai tirai hitam,
Hujan turun tanpa henti, tiada henti.
Suara gemuruh air menggema di telinga,
Membawa rasa panik dan kecemasan.

Peringatan siaga 1 menggema di udara,
Menandakan bahaya yang semakin dekat.
Warga berhamburan keluar rumah,
Mencari tempat berlindung yang aman.

Anak-anak menangis ketakutan,
Orang tua berusaha menenangkan.
Barang-barang berharga diangkut ke tempat tinggi,
Berharap air takkan merenggut semuanya.

Jalanan berubah menjadi lautan,
Mobil dan motor terendam air.
Rumah-rumah terendam lumpur,
Menyisakan kerusakan dan kesedihan.

Banjir ini adalah pelajaran berharga,
Bahwa kita harus menjaga lingkungan.
Jangan membuang sampah sembarangan,
Dan jangan merusak alam.

Semoga banjir ini tak terulang lagi,
Dan kita semua dapat hidup dengan aman dan nyaman.
Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan,
Demi masa depan yang lebih baik.

Di balik duka dan kesedihan,
Tersimpan secercah harapan.
Kita yakin, bahwa kita bisa bangkit kembali,
Dan membangun kehidupan yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline