Lihat ke Halaman Asli

Fana adalah Waktu: Kita Abadi Meski Raga Terurai

Diperbarui: 11 Maret 2024   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fana Adalah Waktu: Kita Abadi Meski Raga Terurai

Waktu terus berputar tanpa henti,
Meniup detik demi detik kehidupan.
Raga kita fana, takkan abadi,
Namun jiwa dan kenangan takkan terlupakan.

Setiap detik yang berlalu,
Adalah kesempatan untuk berkarya.
Menebarkan kebaikan dan cinta,
Meninggalkan jejak yang berarti.

Raga kita terurai di bumi pertiwi,
Menjadi debu dan kembali ke alam.
Namun, jiwa kita takkan pernah mati,
Tetap hidup dalam kenangan dan cinta.

Kita abadi dalam karya dan ide,
Dalam tawa dan air mata yang tercipta.
Kita abadi dalam hati dan pikiran mereka yang mengenal kita,
Meski raga kita telah tiada.

Marilah kita hidup dengan penuh makna,
Menjalani setiap detik dengan penuh cinta.
Meninggalkan jejak yang indah di dunia,
Agar kita abadi meski raga terurai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline