Mentalitas Hujan
Hujan turun, membasahi bumi,
Menyiram jiwa, membawa damai.
Namun, di balik tirai airnya yang jernih,
Tersembunyi mentalitas yang tak tertebak, penuh misteri.
Kadang ia turun dengan deras,
Membawa badai dan kekacauan.
Menghantam bumi dengan kekuatan dahsyat,
Tak kenal ampun, tak pandang bulu.
Di lain waktu, ia turun dengan lembut,
Menyapa bumi dengan kasih sayang.
Menyiram tanaman dengan air kehidupan,
Membawa kesejukan dan kedamaian.
Hujan tak pernah berterus terang,
Selalu menyimpan rahasia di balik tirai airnya.
Membuat manusia bertanya-tanya,
Kapan ia akan turun, kapan ia akan reda.
Seperti hujan, manusia pun memiliki mentalitas yang kompleks,
Kadang keras dan penuh badai,
Kadang lembut dan penuh kasih sayang.
Namun, di balik segala kompleksitasnya,
Manusia selalu memiliki sisi baik yang tersembunyi.
Seperti hujan yang membawa kehidupan,
Manusia pun memiliki potensi untuk membawa kebaikan.
Marilah kita belajar dari hujan,
Menjadi manusia yang kompleks namun penuh makna.
Membawa kebaikan dan kedamaian bagi dunia,
Seperti hujan yang menyiram bumi dengan air kehidupan.
Seperti hujan yang tak berterus terang,
Cinta pun kadang-kadang mengalami keraguan.
Bergejolak di langit hati yang berawan,
Mengundang tanya, apakah ini benar-benar cinta?
Dalam setiap tetes hujan, tersembunyi keraguan,
Apakah cinta akan bertahan atau punah di kemudian hari?
Sama seperti hujan yang bisa menghilang dengan cepat,
Cinta pun seringkali lewat begitu saja, tanpa jejak yang tersisa.
Namun di balik ketidakpastian dan keraguan,
Ada juga keindahan dalam mentalitas hujan.
Hujan membawa kesegaran dan kehidupan,
Mengembalikan keaslian dan keajaiban dalam cinta yang dihadapi.