Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Gotong Royong: Kebersamaan yang Mulai Punah

Diperbarui: 10 Maret 2024   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Filosofi Gotong Royong: Kebersamaan yang Mulai Punah

Di kampung halaman yang penuh kenangan,
Gotong royong dulu menjadi kebanggaan.
Bersama-sama membangun dan berkarya,
Menebar semangat persatuan dan cinta.

Namun kini, semangat itu mulai pudar,
Tergantikan oleh egoisme dan sikap acuh tak acuh.
Kebersamaan tergantikan oleh kesendirian,
Gotong royong tinggal kenangan.

Semangat gotong royong adalah filosofi bangsa,
Simbol persatuan dan kekuatan yang tak terkira.
Tanpa gotong royong, bangsa ini akan rapuh,
Terpecah belah dan mudah terjajah.

Mari bangkitkan kembali semangat gotong royong,
Mulai dari diri sendiri, keluarga, dan kampung.
Saling membantu dan bekerja sama,
Demi membangun masa depan yang lebih cerah.

Berbagai cara dapat dilakukan,
Untuk membangkitkan kesadaran diri warganya.
Memberikan edukasi tentang pentingnya gotong royong,
Menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan seluruh warga.

Gotong royong bukan hanya tentang pekerjaan,
Tetapi tentang kebersamaan dan rasa kepedulian.
Ketika kita bersatu dan saling membantu,
Kita dapat mencapai apa pun yang kita cita-citakan.

Marilah kita jaga dan lestarikan gotong royong,
Warisan budaya bangsa yang tak ternilai.
Dengan gotong royong, bangsa ini akan kuat,
Dan mampu menghadapi segala rintangan yang datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline