Lihat ke Halaman Asli

Malam Seribu Bulan

Diperbarui: 4 Maret 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Seribu Bulan

Langit malam bagai permadani,
Bertabur berlian yang berkilauan.
Bulan purnama bersinar terang,
Menemani malam yang sunyi dan tenang.

Angin sepoi-sepoi bertiup,
Membawa aroma bunga yang harum.
Suara jangkrik bersahut-sahutan,
Menciptakan simfoni alam yang menenangkan.

Di malam seribu bulan ini,
Rasanya seperti dalam dongeng.
Dunia terasa begitu indah,
Penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan.

Bersama orang-orang terkasih,
Kami menikmati malam yang istimewa ini.
Bercerita dan berbagi tawa,
Menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Malam seribu bulan ini,
Adalah pengingat bahwa hidup ini penuh dengan keajaiban.
Kita hanya perlu membuka hati dan pikiran,
Untuk melihat keindahan yang ada di sekitar kita.

Semoga malam seribu bulan ini,
Membawa berkah dan kebahagiaan bagi semua.
Semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan,
Dan terus berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik.

Di malam seribu bulan, dongeng mulai terurai,
Seperti Abunawas dan Aladin, kisah pun terwujud di sini.

Di bawah sinar bulan yang berseri,
Abunawas tersenyum cerdas, pikirannya tajam bagai pedang.
Dia berkisah tentang kebijaksanaan dan kejenakaan,
Menyelinap di antara kalimat-kalimat yang berkilauan.

Aladin, dengan lampu ajaibnya yang menyala terang,
Mengembara di antara bintang-bintang yang bersinar.
Dia mencari petualangan dan keadilan,
Dalam cerita yang penuh misteri dan keajaiban.

Di malam seribu bulan, kita merenung,
Tentang pesan-pesan yang tersembunyi dalam dongeng-dongeng itu.
Keajaiban ada di sekeliling kita,
Dalam setiap detik yang kita jalani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline