Lihat ke Halaman Asli

Menyalakan Pelita, Mengisi Bejana

Diperbarui: 3 Maret 2024   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyalakan Pelita, Mengisi Bejana

Di malam yang sunyi dan kelam,
Sebuah pelita kecil dinyalakan.
Cahayanya redup, namun tak terpadamkan,
Memberikan secercah harapan di tengah kegelapan.

Pelita itu adalah semangat yang berkobar,
Tekad yang bulat untuk terus melangkah.
Meskipun rintangan menghadang di depan,
Langkah kaki takkan pernah goyah dan bimbang.

Bejana kosong yang dibawa di tangan,
Simbol dari hati yang haus akan ilmu pengetahuan.
Siap untuk diisi dengan berbagai bekal kehidupan,
Agar menjadi pribadi yang tangguh dan berwawasan.

Menyalakan pelita dan mengisi bejana,
Dua hal yang tak dapat dipisahkan.
Untuk meraih masa depan yang gemilang dan bahagia,
Ilmu dan semangat haruslah bersatu padu dan bersinergi.

Marilah kita nyalakan pelita semangat dalam diri,
Dan isilah bejana hati dengan ilmu pengetahuan.
Bersama-sama, kita melangkah menuju masa depan,
Menebarkan cahaya dan manfaat bagi seluruh alam.

Menyalakan pelita, merawat pelita,
Mengisi bejana dengan cahaya yang terbit.
Di tengah gelap, kita jadi penerang,
Menyinari jalan, menyulut harapan.

Pelita kecil, namun menyinari jauh,
Menerangi hati yang pernah terluka.
Dalam gelapnya dunia, kita berdiri teguh,
Menyemai kasih, memupuk perdamaian.

Tiap api yang menyala, tiap cahaya yang bersinar,
Membawa makna, membaurkan arti.
Kita bersama, merangkai cerita,
Dalam terangnya pelita, di tengah malam yang sunyi.

Jadilah pelita, jadilah cahaya,
Terangi dunia, dengan kebaikan yang abadi.
Mengisi bejana dengan kasih dan perdamaian,
Hingga pelita kita tetap menyala, hingga akhir zaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline