Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Harus Dia?

Diperbarui: 1 Maret 2024   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa Harus Dia?
Dia yang tak sebanding denganku,
Dia yang tak sepantasnya memilikimu.
Dia yang tak secantik diriku,
Dia yang tak secerdas diriku.

Kenapa harus dia yang kau pilih?
Kenapa harus dia yang kau cintai?
Bukankah aku lebih pantas untukmu?
Bukankah aku lebih mencintaimu?

Aku tak mengerti,
Aku tak paham.
Hatiku perih,
Ragaku pilu.

Namun, aku harus menerima kenyataan.
Kau telah memilihnya,
Dan aku harus merelakanmu.

Semoga kau bahagia bersamanya,
Semoga kau menemukan cinta yang kau cari.
Dan aku,
Akan terus berusaha untuk mencintaimu,
Meski kau takkan pernah membalasnya.
Mengapa harus dia yang menjadi bayangan,
Di setiap malam yang sunyi menjelang?
Mengapa senyumnya yang menghiasi hati,
Namun jaraklah yang kini memisahkan kita?

Kenapa harus dia, yang tiap detik kumimpikan,
Dalam setiap doa dan harapan yang kususun?
Kenapa hati ini berdegup kencang baginya,
Namun takdir berkata lain, menjauhkan kita?

Mengapa harus dia yang mencuri hatiku,
Dengan pesona yang tak mampu kulupakan?
Mengapa cinta ini mengalir begitu dalam,
Namun takdir punya rencana yang berbeda?

Kenapa harus dia, tanyaku pada langit,
Mengapa takdir ini begitu keras padaku?
Namun dalam diam, aku temukan jawaban,
Bahwa mungkin, dia hanya pelajaran bagiku.

Mungkin harus dia, agar aku belajar,
Bahwa cinta tak selalu memiliki jawaban.
Mungkin harus dia, agar aku mengerti,
Bahwa takdir kadang membawa kita pada kehilangan.

Meski ku tanya, kenapa harus dia,
Ku yakini Tuhan punya rencana yang terbaik.
Dan walau hati ini tak selalu mengerti,
Ku percaya, akhirnya semua kan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline