Lihat ke Halaman Asli

Andai Kau Malaikat

Diperbarui: 1 Maret 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai Kau Malaikat

Andai kau malaikat, kau pegang sayapku,
Terbang bersamamu, cintaku, ke angkasa biru.
Menembus awan putih, melewati batas waktu,
Bersamamu selamanya, tanpa ragu.

Di atas puncak gunung, kita berdiri bersama,
Menyaksikan indahnya dunia, panorama yang permai.
Lembah hijau terbentang, lautan biru berkilau,
Semuanya terasa sempurna, saat bersamamu.

Di tepi pantai berpasir putih, kita duduk berdua,
Menikmati angin sepoi-sepoi, ombak yang menyapa.
Debur ombak bagai nyanyian, menenangkan jiwa,
Bersamamu, cintaku, damai terasa.

Andai kau malaikat, kau pegang sayapku,
Terbang bersamamu, cintaku, ke alam semesta.
Menjelajah galaksi, melihat bintang-bintang bercahaya,
Bersamamu selamanya, cintaku tercinta.

Namun, kau bukan malaikat, dan aku tak bersayap,
Kita manusia biasa, dengan rasa yang terikat.
Cinta kita takkan pudar, meski di dunia fana,
Bersamamu, cintaku, selamanya ku jaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline