Lihat ke Halaman Asli

Tempa Jiwa Raih Cita

Diperbarui: 28 Februari 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tempa Jiwa, Raih Cita

Di dalam kiln yang membara,
Jiwa dipanaskan dalam bara.
Proses yang panjang, tak mudah,
Namun hasilnya kan bercahaya.

Setiap tantangan, setiap duri,
Menjadi landasan, bukan henti.
Tiada kilatan tanpa usaha,
Tiada kemenangan tanpa perjuangan.

Tempa jiwa, raih cita,
Melalui kesabaran dan tekad.
Seperti logam yang teruji,
Kita takkan patah oleh badai.

Biarlah api membersihkan ragam,
Mentari menerangi jalan yang kelam.
Dalam setiap langkah, dalam setiap gerak,
Kita menuju puncak, menuju kejayaan yang abadi.

Bagai baja di tungku pembara,
Ditempa panas, diuji ketangguhannya.
Setiap ketukan palu, penuh makna,
Membentuk jiwa, menempa pribadi.

Proses yang baik, hasilkan produk istimewa,
Seperti emas murni, berkilau tanpa cela.
Tak ada yang instan, semua butuh usaha,
Tekun, sabar, lalui rintangan yang ada.

Belajar dari padi, menunduk saat berisi,
Rendah hati, meski berlimpah prestasi.
Teruslah berkarya, tanpa henti,
Beri manfaat, ukir prestasi.

Proses yang baik, takkan mengkhianati hasil,
Seperti pohon rindang, berbuah lebat dan adil.
Yakinlah, setiap tetes keringat takkan sia-sia,
Raih cita-cita, gapai mimpi dan bahagia.

Bersama melangkah, menuju masa depan gemilang,
Bangun negeri, dengan karya dan semangat membara.
Ingatlah selalu, proses takkan pernah bohong,
Hasil terbaik, lahir dari perjuangan yang teguh dan kokoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline