Lihat ke Halaman Asli

Kasihku di Jalur Langit

Diperbarui: 22 Februari 2024   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasihku di Jalur Langit
Di hamparan biru nan luas, kau meluncur bagai elang
Menembus awan putih, bagai mimpi yang melayang
Kasihku, kau di jalur langit, menerbangkan cita-cita
Meninggalkan jejak cinta, di antara bintang dan nebula

Di kokpit pesawatmu, kau pegang kendali dengan gagah
Mengantar penumpang ke tujuan, dengan penuh tanggung jawab
Walau badai menerjang, kau tetap teguh dan berani
Menunjukkan ketangguhan, yang membuatku terpana

Di setiap penerbanganmu, doa selalu kupanjatkan
Semoga kau selalu selamat, dan kembali dengan tenang
Kerinduan menanti di rumah, dengan cinta yang tak terkira
Menanti pelukanmu erat, saat kau mendarat di bumi tercinta

Kasihku di jalur langit, kau adalah pahlawanku
Yang mengantarkan mimpi, dan membuka cakrawala baru
Bersamamu, aku belajar arti kesetiaan dan keberanian
Menemukan cinta sejati, di antara awan dan angkasa

Kasihku dijalur langit terbentang,
Seperti cahaya yang tak terpadamkan.
Di antara bintang-bintang berdansa,
Ia menyinari jalan yang kusesaki.

Ketika malam datang dengan senyapnya,
Kasihku mengalun dalam angan-angan.
Seperti aliran sungai yang tak pernah surut,
Ia mengalir dalam hati yang penuh cinta.

Di setiap titik cahaya yang berkedip,
Aku melihat bayangan wajahmu yang memesona.
Dalam gemerlapnya langit yang luas,
Kasihku bagai pelita yang tak pernah padam.

Meski badai menggertak di kejauhan,
Kasihku tetap teguh dalam ketenangan.
Sebagai pengingat bahwa cinta tak berbatas,
Di jalur langit, ia abadi dan suci.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline