Ku genggam suaramu dalam hati,
Seperti melodi yang mengalun lembut di malam sunyi.
Setiap getaran, setiap nadamu,
Menyentuh jiwaku dalam kedamaian yang abadi.
Ku genggam suaramu, sebagai penyejuk,
Di tengah derasnya badai yang melanda.
Denganmu, aku merasa utuh dan damai,
Karena suaramu adalah jalan menuju hatiku.
Dalam sunyi, aku mendengar,
Bisikan-bisikan cinta dari suaramu yang tercipta.
Kau adalah lagu yang tak pernah pudar,
Yang mengalir dalam aliran waktu yang tak terbatas.
Dengarlah, bagaimana suaramu membelai kalbu,
Seperti nyanyian malaikat dari surga,
Menyirami rindu yang tak terucapkan,
Dan membangunkan harapan dalam tidur yang lelap.
Dengarlah, bagaimana suaramu membelai kalbu,
Seperti nyanyian malaikat dari surga,
Menyirami rindu yang tak terucapkan,
Dan membangunkan harapan dalam tidur yang lelap.
Suaramu bagai sentuhan haru,
Yang menggetarkan rasa dalam keheningan hatiku.
Dalam pelukan getaran yang kau bawa,
Kurasakan kehangatan cinta yang tak terhingga.
Suaramu bagai aliran sungai yang mengalir,
Membawa kedamaian dalam gelombang kerinduan,
Ku genggam erat, sebagai pengingat akan kehadiranmu,
Yang mengisi kekosongan di setiap detik yang berlalu.
Meski jarak memisahkan langkah kita,
Suara hatimu tetap hadir dalam jiwa,
Menyatu dalam irama cinta yang abadi,
Ku genggam erat, suara hatimu yang menyentuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H