Lihat ke Halaman Asli

Luka yang Diam Seribu Bahasa

Diperbarui: 10 Februari 2024   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka yang Diam Seribu Bahasa

Luka batin, ibarat pisau bermata dua,
Menyiksa diri, merenggut jiwa.
Tersimpan rapi, tak terjamah kata,
Diam seribu bahasa, terukir di jiwa.

Menyembuhkan luka, bukan perkara mudah,
Membutuhkan waktu, dan ketulusan yang utuh.
Membalas dendam, hanya menambah luka,
Menyiram api amarah, yang tak kunjung padam.

Kata-kata, mampu menjadi obat mujarab,
Melepaskan beban, meredakan amarah.
Meminta maaf, membuka pintu maafkan,
Menjalin kembali kasih yang terputus.

Seperti mentari yang selalu memaafkan,
Kegelapan malam, yang selalu ditinggalkan.
Kita pun mampu, saling memaafkan,
Luka batin, pun perlahan terobati.

Memaafkan, bukan berarti melupakan,
Tapi menerima kenyataan, dan melangkahkan kaki.
Luka batin, tak perlu dibalas dendam,
Tapi disembuhkan dengan cinta dan kasih sayang.

Marilah kita saling memaafkan,
Agar luka batin, segera terobati.
Dan cinta kasih, kembali bersinar,
Menyinari jiwa, yang penuh luka.

Luka yang diam, seribu bahasa tersembunyi,
Merintih dalam keheningan, tanpa suara yang terucap.
Namun dalam diamnya, terdapat kekuatan yang besar,
Menyembuhkan luka batin, tanpa membalasnya.

Dengan kata-kata yang lembut, kita mampu menyembuhkan,
Mengubur duka yang terpendam, menjadikan hati lega.
Bukan untuk membalas, tapi untuk menyembuhkan diri sendiri,
Dan menyentuh hati yang terluka dengan penuh kasih.

Luka yang diam, bukanlah kutukan,
Tetapi panggilan untuk bertindak dengan bijaksana.
Dengan setiap kata yang terucap, kita bisa menyembuhkan,
Mengubah duka menjadi kekuatan, dan menghidupkan kembali harapan.

Jadi biarkanlah kata-kata menjadi obat,
Untuk luka yang diam dan tersembunyi.
Dengan cinta dan pengertian, kita bisa menyembuhkan,
Dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk dihuni.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline