Lihat ke Halaman Asli

Ikhlas dan Lapang Dada

Diperbarui: 8 Februari 2024   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam setiap langkah, aku temui makna,
Ikhlaskan hati, buka lebar pelukan dunia.
Lapang dada menjelma di medan kehidupan,
Sejernih embun di pagi yang tenang.

Ikhlaskan dalam senyum, meski getir derita,
Sebagai kembang yang mekar di padang gurun,
Lapangkan dada, seperti samudera yang luas,
Menampung cerita, peluk riak hidup.

Riuhnya dunia tak mampu guncangkan,
Hatiku yang ikhlas, dada yang lapang,
Lewati badai, lewati lautan duka,
Dengan sabar dan hati yang berserah.

Ikhlaskan pahit yang merasuk dalam lidah,
Sebagai obat untuk hati yang terluka,
Lapangkan dada, jangan biarkan sempit,
Agar kasih sayang dapat bersemi di sanubari.

Dalam keterbatasan, temukan keikhlasan,
Bukan dalam kesempurnaan yang fana,
Biarlah hati bersih, tulus, dan ikhlas,
Dada terbuka, menyambut takdir dengan tabah.

Jadikan lapang dada sebagai kekuatan,
Dalam menerima, dalam memberi,
Bukan sebagai kelemahan yang merana,
Tapi sebagai wujud kedewasaan batin.

Ikhlaskan dan lapang dada, dua sahabat sejati,
Membentuk manusia yang bijak dan damai,
Dalam setiap detik, ikhlaslah hati,
Dada yang lapang, tempat kebahagiaan bersemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline