Lihat ke Halaman Asli

Merah Delima

Diperbarui: 4 Februari 2024   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merah delima, warna kecemerlangan,
Seperti darah yang mengalir dalam tubuh bumi.
Dalam puisi ini, merah delima berbicara,
Mengisahkan keindahan yang tak terungkap.

Buah hati matahari terbenam di ufuk barat,
Merah delima bersinar dalam siluet senja.
Dalam kehangatan pelukan petang yang berlalu,
Puisi ini mengukir kenangan yang tak terlupakan.

Merah delima, menyala di antara dedaunan hijau,
Bagaikan permata yang menari di hamparan alam.
Dalam puisi alam yang terbuka luas,
Terlukislah kisah kejayaan merah delima.

Sejuta impian terpendam dalam butirnya,
Merah delima adalah saksi bisu perjuangan.
Dalam puisi ini, merah delima menyampaikan,
Keteguhan hati dan keindahan di setiap langkahnya.

Biarlah puisi merah delima menjadi nyanyian,
Mengalun indah di setiap sudut hati yang merana.
Dalam merah delima, ada pesan yang tersembunyi,
Puisi kehidupan yang tak lekang oleh waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline