Lihat ke Halaman Asli

Dunia yang Terlupa

Diperbarui: 29 Januari 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dunia yang Terlupa

Di tengah kesunyian malam
Di bawah guyuran hujan deras
Kutemukan dirimu
Seperti oase di padang pasir
Kau menghapus semua jejak
Dunia yang fana
Kau membawaku ke alam lain
Dunia yang penuh cinta
Dalam pelukanmu
Aku merasa seperti di rumah
Aku tidak takut lagi
Karena aku bersamamu
Dunia yang terlupakan
Telah menjadi nyata
Karena cintamu
Semuanya menjadi indah
Bersamamu
Aku akan selalu bahagia
Karena kau adalah belahan jiwaku
Yang telah kutunggu-tunggu
Di balik jendela hatiku yang kabur,
Dunia tenggelam dalam riak air yang jernih.
Cinta kita melintas, tak terbendung,
Bersama sang hujan, menghapus jejak dunia.

Setetes demi setetes, cinta turun lembut,
Menari bersama riang, di tanah yang haus.
Dunia terlupa, terhanyut dalam deras rindu,
Jejak-jejaknya terhapus, dihapus oleh sentuhan hujan.

Dalam pelukan rintik, kita bertemu,
Dunia ini terlupa akan hiruk-pikuknya.
Kita menjadi satu, bersama alunan hujan,
Menghapus jejak dunia, membangun kisah kita.

Jejak langkah yang tlah dilupakan,
Di bawah alun hujan, menjadi abu-keabadian.
Cinta kita merajut memori yang takkan pudar,
Bersama sang hujan, dunia terlupa dalam lembaran waktu.

Melalui setiap titik hujan yang turun,
Cinta kita merajut kisah yang tak pernah padam.
Dunia mungkin terlupa, tapi kita,
Kita tetap bersama, di dalam pelukan hujan yang abadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline