Lihat ke Halaman Asli

Pergulatan Cinta Terakhir

Diperbarui: 29 Januari 2024   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Pergulatan Cinta Terakhir"

Dalam pergulatan hati yang tak terkira,
Kaulah cinta terakhir yang menghentak diri.
Seperti badai yang merayap perlahan,
Cinta ini, seperti petir yang menyambar dalam diam.

Pergulatan dalam senyum dan tangis,
Seiring rasa yang bertarung dalam relung hati.
Kaulah cinta terakhir, seberkas sinar di kegelapan,
Tapi juga pusaka luka yang menyapa dalam rindu.

Dalam pelukan cinta, terbersit keindahan,
Namun juga ada pertempuran dalam kerapuhan.
Kaulah cinta terakhir, seperti bunga di antara duri,
Menyusuri jalan yang berliku, menciptakan cerita yang berharga.

Pergulatan ini seperti tarian emosi,
Melambai dalam sentuhan asmara yang menggoda.
Kaulah cinta terakhir, sejatinya adalah pemberian,
Meski kadang membawa luka, namun juga penuh makna.

Dalam pergulatan cinta terakhir yang menggetarkan,
Kita belajar tentang kekuatan dan kelemahan.
Kaulah cinta terakhir yang membakar jiwa,
Menyulut api keabadian, ataukah hanya sementara?

Pergulatan ini tak ubahnya kisah puitis,
Dalam detik-detiknya, kaulah cinta terakhir.
Menyemai rasa, mengukir kenangan,
Dalam pergulatan cinta yang menjadi takdir terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline