Lihat ke Halaman Asli

Lem Kebaperan

Diperbarui: 28 Januari 2024   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lem Kebaperan yang Kudapati

Di dunia digital, lem perekat menyatu,
Baper hadir, tak terbendung bagai arus laut.
Kemelekatan yang lekat di hati,
Seolah-olah tak mungkin dilepaskan, lepaskan kah?

Namun, tiba saatnya berani mencabut benang,
Ketika baper melanda, peduli tetap terjaga.
Kita tak bisa terjerat dalam kepungan emosi,
Solider, kita hadapi badai digitalisasi.

Tetap peduli tanpa terjebak dalam drama,
Lem perekat kebaperan harus dilepaskan,
Biar hati tetap utuh, bebas dari belenggu,
Kemelekatan yang sehat, tak boleh kita terlupakan.

Kuasai diri dalam dunia maya yang terhubung,
Bukan hanya dengan gadget, tetapi hati yang berdampingan.
Zona nyaman gadget, lepaskan sejenak,
Agar kita bisa merasakan hidup yang sesungguhnya.

Tidak hanya terjebak dalam kecanggihan teknologi,
Melainkan merangkul kepedulian yang tulus,
Soldier of kindness, kita melangkah maju,
Melawan arus digital, membebaskan hati yang terikat.

Lem kebaperan perlahan terlepas,
Tapi peduli terhadap sesama tak pernah pudar.
Bukanlah lemah, melainkan kekuatan sejati,
Dalam dunia digital yang terus berputar.

Jadi, hadapilah badai digitalisasi dengan keberanian,
Lepaskan zona nyaman gadget yang mengikat.
Kita adalah penjaga kepedulian, pahlawan digital,
Dengan hati yang bebas dan jiwa yang bersinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline