Lihat ke Halaman Asli

Menemukan Keseimbangan: Refleksi atas Kebiasaan Menyenangkan Orang Lain dan Cara Mengatasi People Pleasing

Diperbarui: 25 Januari 2024   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Catatan Pribadi

Hari ini saya ingin merenung tentang perilaku saya yang cenderung berlebihan dalam menyenangkan orang lain. Saya menyadari bahwa sifat ini dapat memiliki dampak baik maupun buruk bagi diri saya. 

Pertama-tama, saya akan merenung mengenai beberapa tindakan konkret yang saya lakukan dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan dengan orang lain.

1. Perilaku Berlebihan yang Baik: Hari ini saya membantu teman kerja menyelesaikan tugasnya walaupun saya sudah cukup sibuk. Ini membuatnya senang dan terbantu. Saya merasa puas karena bisa memberikan kontribusi positif.

2. Perilaku Berlebihan yang Buruk: Kemarin, saya merasa tidak setuju dengan pendapat teman, tetapi saya tidak berani mengungkapkan pendapat saya sendiri karena takut membuatnya tidak senang. Ini membuat saya merasa tidak autentik dan menahan diri.

Refleksi

Hari ini, saya menyadari bahwa saya memiliki perilaku yang berlebihan dalam menyenangkan orang lain. Saya sering kali rela melakukan apa pun untuk membuat orang lain senang, bahkan jika itu berarti mengorbankan diri sendiri. 

Saya juga mudah memaafkan dan mengampuni orang lain, bahkan jika mereka telah menyakiti saya. Saya menyadari bahwa menjadi seorang "people pleaser" dapat membawa kebahagiaan pada orang lain, tetapi jika dilakukan berlebihan, bisa merugikan diri sendiri. Penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara menyenangkan orang lain dan tetap setia pada diri sendiri.

Tindak Lanjut:

1. Saya akan belajar untuk lebih terbuka dan jujur dalam menyampaikan pendapat saya. Ini bukan berarti saya harus selalu setuju dengan orang lain, tetapi lebih kepada ekspresi diri yang autentik.

2. Saya akan belajar untuk mengenali batasan saya. Tidak setiap permintaan atau harapan orang lain harus dipenuhi. Saya perlu belajar untuk mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline