Lihat ke Halaman Asli

Rimba Keinginan

Diperbarui: 25 Januari 2024   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rimba Keinginan

Keinginan, sungai yang tak pernah surut,Membelai batin dengan alunan rayuan.Namun, di dalam riaknya tersembunyi rintihan,Sebuah puisi tentang sumber penderitaan.

Bunga-bunga keinginan mekar di hati,Sedap dipandang, namun berduri di tangkainya.Setiap harapan adalah embun di pagi,Namun, keinginan juga menyimpan pengorbanan.

Dalam rembulan keinginan yang bersinar,Tersembunyi bayangan malam yang menyamar.Setiap harap adalah sayap yang ingin terbang,Namun, terkadang keinginan membawa luka.

Di dalam rimbunnya keinginan yang terus tumbuh,Kita terjerat, seperti burung dalam sangkar.Penderitaan memancar dari keinginan yang tak terpenuhi,Seakan menjadi harga yang harus dibayar.

Maka, dalam rimba keinginan yang tak terbatas,Bijaklah dalam mengarahkan langkahmu.Keinginan bisa jadi teman, tapi juga lawan,Pahamilah, bahwa terkadang, keinginan adalah sumber penderitaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline