Lihat ke Halaman Asli

Kamu dan Kenangan

Diperbarui: 26 Januari 2024   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu dan Kenangan
Di tepi waktu, kenangan bertaut,
Sejatinya puisi tentangmu lahir.
Kisah kita terukir dalam waktu,
Seperti coretan pena di halaman hati.

Bibir senyummu mengukir senja,
Sinar matahari memeluk cerita.
Dalam pelukan kenangan, kita terjaga,
Seperti bunga yang mekar di pagi.

Bersama, kita menjelajahi mimpi,
Merangkai kenangan yang abadi.
Setiap detik, seperti puisi yang tercipta,
Menyimpan keindahan di setiap baitnya.

Namun, terkadang rindu datang menjelma,
Seperti bayang-bayang yang mengikuti.
Puisi ini mengalun di sepanjang kenangan,
Menyampaikan cerita cinta yang terpatri.

Tetapi seiring waktu berlalu,
Kita belajar melepaskan dan melangkah.
Meski kenangan tetap dalam pelukan hati,
Puisi ini menjadi teman setia perjalanan.

Kenangan, sebuah puisi yang tercipta,
Dalam irama kehidupan yang tak terlupa.
Meski waktu membawa perubahan,
Puisi ini menyaksikan kisah kita yang abadi.
Di sudut kamar ini
Kenangan kita masih tersimpan
Seperti lukisan yang indah
Yang tak pernah pudar oleh waktu
Masih teringat tawa dan tangis kita
Saat bersama di sini
Masih terngiang janji kita
Untuk selalu bersama

Namun kini kau telah pergi
Tinggalkan aku sendiri
Dengan sejuta kenangan
Yang tak pernah bisa kulupakan

Aku masih merindukanmu
Merindukan semua tentangmu
Merindukan saat-saat kita bersama
Yang tak akan pernah kulupakan

Kenangan kita akan selalu bersamaku
Sebagai pengingat cinta kita
Yang tak akan pernah padam
Sekalipun kau telah tiada

Aku akan selalu mencintaimu
Seperti aku mencintaimu dahulu
Sehingga kenangan kita
Akan selalu hidup di hati ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline