Lihat ke Halaman Asli

Setetes Darahmu untuk Sesama yang Membutuhkan: Penyelamat Nyawa Sesamamu

Diperbarui: 23 Januari 2024   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setetes Darahmu untuk Sesama yang Membutuhkan: Penyelamat Nyawa Sesamamu
Hari ini, saya berkesempatan untuk mendonorkan darah di PMI Malang. Ini adalah kali pertama saya mendonorkan darah, dan saya merasa sangat senang dan bangga bisa melakukannya.

Saya tahu bahwa mendonorkan darah adalah tindakan yang sangat mulia. Darah yang saya donorkan dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Ada banyak orang yang membutuhkan darah, seperti orang yang mengalami kecelakaan, operasi, atau penyakit tertentu.

Saya juga tahu bahwa mendonorkan darah adalah tindakan yang sangat mudah dilakukan. Prosesnya hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Saya hanya perlu mengisi formulir, diperiksa kesehatannya, dan kemudian diambil darahnya.

Proses pengambilan darahnya pun tidak terasa sakit. Saya hanya merasakan sedikit nyeri saat jarum suntik ditusukkan ke lengan saya. Setelah itu, saya tidak merasakan apa-apa.

Saya sangat senang bisa mendonorkan darah. Saya merasa bahwa saya telah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Saya berharap bahwa setetes darah saya dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Hari Ini: Sejumput Harapan dan Keberanian

Hari ini, saya membuat keputusan yang mungkin akan memberikan harapan hidup kepada seseorang yang membutuhkan. Saya mendonasikan sejumput darah saya untuk sesama yang membutuhkan penyelamat nyawa. 

Meskipun ini hanya sejumput darah, saya menyadari bahwa setetes darah ini mungkin menjadi setitik harapan bagi seseorang yang sedang berjuang untuk hidup.

Saat duduk di kursi donor darah, saya merenung tentang betapa beruntungnya saya memiliki kesempatan untuk memberikan sesuatu yang sangat berharga ini. Darah, yang merupakan kehidupan itu sendiri, sekarang akan pergi untuk membantu menyelamatkan hidup seseorang yang mungkin tidak saya kenal, tetapi akan merasakan dampak besar dari kebaikan kecil ini.

Saya mencoba untuk tidak memikirkan jarum yang menusuk kulit atau perasaan ringan kelelahan setelah donor. Sebaliknya, saya fokus pada gambaran yang lebih besar: seseorang di sisi lain mungkin sedang berjuang melawan penyakit atau kecelakaan, dan darah ini mungkin menjadi pemberian yang membuat perbedaan dalam perjalanan mereka.

Minggu Depan: Memahami Dampak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline