Lihat ke Halaman Asli

Ada Nama Abadi di Hatiku

Diperbarui: 22 Januari 2024   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada Nama Abadi di Hatiku

Ada nama abadi di hatiku
Tapi tak bisa ku genggam
Bersama roda waktu berhenti

Dialah yang mengisi hari-hariku
Dengan sukacita dan tawa
Dialah yang membuat hidupku berarti

Kuingin selalu bersamanya
Menjalani hari-hari bersama
Menyaksikan indahnya dunia bersama

Namun, aku tahu itu hanya mimpi
Karena dia telah pergi
Pergi ke tempat yang tak bisa kujangkau

Namun, nama abadinya akan selalu ada di hatiku
Sebagai kenangan yang tak akan pernah terlupakan

Di fajar yang gemilang, cahaya merona,
Hanya untukmu, oh kekasih yang damba,
Langit terbentang, meraih mentari pagi,
Seperti hatiku, yang hanya untukmu tercipta.

Embun menggoda daun, seperti bisikan lembut,
Rahasia cinta kita, tersembunyi dalam sutra,
Fajarku hanya milikmu, hingga jadi debu,
Bersama waktu yang berlalu, selamanya bersatu.

Jejak langkah kita, menyusuri jalan waktu,
Dalam pelukan senja, cerita cinta kita berkembang,
Tiada batas yang mampu memisahkan kita,
Seiring waktu berlalu, bersama kita tetap langgeng.

Meski nanti fajar akan berganti menjadi senja,
Namun cinta kita, abadi bagai bintang di angkasa,
Sampai jadi debu, menjadi sebagian dari alam,
Fajarku hanya untukmu, hingga akhir nanti kita bersama.

Dalam ruang hatiku, namamu abadi,
Namun roda waktu, mengukir takdir yang terjadi,
Kau bagai bintang, bersinar di malam hati,
Namun genggaman tak mampu menahannya, getirnya realita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline