Lihat ke Halaman Asli

Melukis Senja

Diperbarui: 16 Januari 2024   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang indah
Membuatku termenung
Seolah lukisan alam
Yang tercipta begitu sempurna

Warna jingga dan merah
Mendominasi langit
Membuatku teringat
Kenangan masa lalu

Kenangan bersama orang terkasih
Yang kini telah tiada
Tetapi tetap hidup
Dalam ingatanku

Senja juga mengingatkanku
Tentang masa depan yang lebih baik
Dimana aku akan bersama orang yang kucintai
Menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan
Senja adalah keindahan
Yang harus kita syukuri
Sebagai anugerah Tuhan
Untuk kita semua
Di kanvas kenangan, aku melukis senja,
Warna-warna pelangi menyatu dalam cerita.
Masa lalu terhampar, seperti lukisan indah,
Jejak langkah kita, goresan cinta yang tiada tara.

Senja itu memancar, seperti pelukan hangat,
Menggambarkan saat-saat yang takkan terlupakan.
Kisah kita tertoreh di setiap warna,
Mengalir dalam goresan, sebuah kisah abadi.

Namun, bukanlah akhir, melainkan permulaan baru,
Di horison masa depan, kita berdua bersatu.
Aku melukis harapan, diwarnai oleh mimpi,
Masa depan yang lebih baik, bersama kita terjalin erat.

Pelukis senja menciptakan lukisan penuh keyakinan,
Langit biru membawa harapan yang menggema.
Setiap goresan mengungkapkan kisah kebersamaan,
Masa depan kita bersama, dalam cinta yang abadi.

Biarlah senja itu menjadi saksi bisu,
Pada masa lalu yang indah dan masa depan yang terbuka.
Kita bersama-sama melangkah, di atas kanvas waktu,
Melukis cerita cinta, dalam senja yang tak berkesudahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline