Lihat ke Halaman Asli

Menebar Benih Kebaikan di Lumpur Dosa

Diperbarui: 9 Januari 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menebar Benih Kebaikan di Lumpur Dosa

Di tengah lumpur dosa yang kian pekat
Menebar benih kebaikan terasa berat
Tapi aku tak menyerah
Aku akan terus berusaha

Aku ingin mengubah dunia ini
Menjadikannya lebih baik
Dengan menebar benih kebaikan
Di setiap sudutnya

Aku akan mulai dari diriku sendiri
Dengan berbuat baik kepada orang lain
Aku akan menjadi contoh
Bagi orang-orang di sekitarku

Aku percaya
Bahwa kebaikan akan selalu menang
Di atas kejahatan
Seperti cahaya yang akan selalu menyinari
Di tengah kegelapan

Di lautan dosa yang kelam dan lebat,
Aku mencari sinar di antara kegelapan.
Menebar benih kebaikan di lumpur dosa,
Menjadi tugas suci, panggilan hati yang tulus.

Di tengah terjeratnya jiwa yang terhilang,
Aku menyemai kebaikan, tanamkan kasih.
Bagaikan biji yang jatuh di tanah becek,
Harapku, tumbuhlah kembang kebajikan.

Dalam detak hati yang penuh penyesalan,
Aku menabur kasih di antara rintihan.
Biarlah kelembutan bertemu kekerasan,
Bunga kebaikan mekar di tengah penderitaan.

Ketika matahari terbenam di balik dosa,
Aku berdiri teguh, membawa sinar harapan.
Bukan untuk menghakimi, tapi merangkul,
Menebar kebaikan seiring waktu yang berlalu.

Mungkin ada yang menertawakan usahaku,
Namun, di lumpur dosa ini, aku berdiri.
Menjadi pelita kecil di kegelapan malam,
Menebar benih kebaikan, mencipta cerita baru.

Di setiap biji yang tertanam dalam dosa,
Terukir harapan akan kehidupan yang bersih.
Biarlah lumpur dosa menjadi medan pertumbuhan,
Menebar benih kebaikan, membangun surga di bumi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline