Lihat ke Halaman Asli

Bagai Langit dan Bumi Cinta Kita

Diperbarui: 5 Januari 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta Langit dan Bumi Cinta Kita

Langit biru terbentang luas
Bumi berpijak kokoh
Cinta kita bagai langit dan bumi
Tak terpisahkan

Langit selalu setia
Melindungi bumi dari panas
Cinta kita selalu setia
Melindungi satu sama lain dari duka

Bumi selalu merawat
Langit dengan awan putih
Cinta kita selalu merawat
Saling melengkapi dengan kasih sayang

Langit dan bumi menyatu
Dalam tarian indah
Cinta kita menyatu
Dalam keabadian
Di angkasa yang biru jernih,
Cinta kita mekar seperti bunga,
Seperti langit dan bumi yang tak terpisah,
Kau dan aku, satu jiwa yang selalu bersatu.

Bagaikan mentari yang bersinar di pagi,
Cintamu menyinari hatiku yang gelap,
Seperti rembulan yang memantulkan cahaya,
Kasih kita takkan pernah pudar walau waktu berlalu.

Seperti ombak yang setia menghampiri pantai,
Cinta kita tulus dan abadi,
Bagaikan angin yang lembut menyentuh wajah,
Kau dan aku, satu kesatuan tak tergantikan.

Di antara bintang yang gemintang,
Cinta kita bersinar penuh keajaiban,
Seperti alam semesta yang luas dan tak terbatas,
Hubungan kita mengalir, tak terhingga dalam rasa.

Langit dan bumi bersatu dalam harmoni,
Demikianlah cinta kita, penuh dengan keindahan,
Meski badai datang menerpa,
Kita tetap bersama, seperti cinta yang takkan pernah pudar.

PESAN DARI PUISI INI:
Puisi ini menggambarkan cinta yang abadi dan tak terpisahkan, seperti langit dan bumi. Langit dan bumi selalu ada, saling melengkapi, dan menyatu dalam tarian indah. Cinta kita juga seperti itu, selalu ada, saling melengkapi, dan menyatu dalam keabadian.
Puisi ini menggunakan simbol langit dan bumi untuk mewakili cinta. Langit melambangkan cinta yang luas dan abadi, sedangkan bumi melambangkan cinta yang kokoh dan setia. Kedua simbol ini saling melengkapi, seperti halnya langit dan bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline