Lihat ke Halaman Asli

Adu Rayu

Diperbarui: 4 Januari 2024   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam senja yang merona, cinta berdansa,
Adu rayu terjadi, asmara pun terkuak.
Sinar matahari memeluk kerinduan,
Bisikan angin membawa pesona.

Dia dan aku, dua hati yang terpesona,
Pandangan bertemu, dunia pun tak berarti.
Adu rayu terjadi di antara senyum,
Bunga-bunga merah jambu tumbuh di mata.

Rona wajah yang memerah seperti matahari terbenam,
Adu rayu berbicara, tak ada kata-kata.
Sentuhan lembut, getaran dalam jantung,
Cinta tumbuh, merayu di bawah langit yang biru.

Lirik cinta tersusun dalam detak jantung,
Adu rayu di antara pelukan yang hangat.
Kata-kata manis seperti siraman embun pagi,
Membuat hati terbang, terbang setinggi awan.

Melodi asmara memainkan lagu rindu,
Adu rayu, tarian dua jiwa yang seiring.
Bermain dalam seruling angin malam,
Menciptakan sinfoni cinta yang abadi.

Dalam keheningan, rahasia terucap,
Adu rayu menjadi serangkaian bait indah.
Cinta yang merayu, seperti bunga yang mekar,
Menyemarakkan hidup, dalam pelukan yang erat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline