Di tepian jalan yang berkelok-kelok,
Aku menunggu si Kuning melaju dengan gagah.
Angkota yang setia membawa harapan,
Menyongsong kota dalam sinarnya yang cerah.
Waktu berjalan, tapi langkahku terhenti,
Menunggu si Kuning tiba dengan pesona.
Seperti senandung malam yang bersahaja,
Angkota itu hadir, membawa sejuta cerita.
Lewati jalan raya yang ramai,
Dalam keramaian, terdengar suara mesinnya.
Si Kuning melaju, sebagai penguasa jalanan,
Menjadi saksi bisu kisah perjalanan.
Tunggu sebentar, oh si Kuning yang menawan,
Bawa aku ke tempat yang jauh.
Angkota penantian, setia menunggu panggilan,
Menjadi pelipur rindu di kota yang luas.
Malam datang, lampu-lampu menyala,
Si Kuning menyapa dalam keheningan.
Angkota setia, temanku di malam yang sunyi,
Menjemput kenangan di setiap perjalanan.