Berselimut hujan
Di bawah langit yang gelap,
Hujan turun dengan lembutnya.
Tiap tetes menari di udara,
Menyentuh bumi dengan lembut.
Gemericiknya menjadi melodi,
Menyusun puisi yang tak terucap.
Bumi pun bersujud pada rahmat,
Hujan yang turun bagai kasih sayang.
Berselimut hujan, dunia terasa damai,
Sesap angin membawa aroma basah.
Daun-daun bergoyang merasakan sentuhan,
Seperti tarian alam yang tak pernah berakhir.
Jendela menjadi saksi bisu,
Memandang keindahan yang tercipta.
Cerminan cahaya lampu jalan,
Menggambarkan keajaiban di setiap sudut.
Hati pun ikut berselimut hujan,
Dalam diam merasakan kehadiran-Nya.
Seolah air yang turun dari langit,
Menyirami jiwa yang haus akan cinta.
Begitu banyak rahasia terkandung,
Dalam setiap tetes hujan yang turun.
Mengalirkan makna dalam diam,
Menyentuh hati dengan keindahan yang abadi.
Berselimut hujan, puisi tercipta,
Dalam ketenangan dan keheningan malam.
Sebuah kisah tentang cinta yang mengalir,
Seperti hujan yang turun tanpa henti.
Hujan turun membasahi bumi
Menyapa setiap makhluk hidup
Memberi kesejukan dan ketenangan
Aku duduk di bawah pohon
Menikmati tetesan hujan yang jatuh
Membiarkannya membasahi tubuhku
Aku merasa damai dan tenang
Seolah semua beban dan kegelisahan
Tersapu oleh hujan yang turun
Aku seperti berselimut hujan
Yang melindungiku dari dunia luar
Yang membuatku merasa aman dan nyaman
Aku ingin hujan ini terus turun
Sampai semua keluh kesahku sirna
Sampai aku bisa tersenyum kembali
pesan dari puisi ini
menggambarkan suasana hujan yang damai dan menenangkan. Sang penyair merasa nyaman dan aman saat duduk di bawah pohon dan membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Hujan seolah menjadi selubung yang melindunginya dari dunia luar dan segala bebannya yang menyiratkan harapan bahwa hujan akan terus turun untuk menghapus segala keluh kesah dan membuat sang penyair bisa tersenyum kembali.