Lihat ke Halaman Asli

Kita Akar Pohon Trembesi, pada Dermaga yang Sama

Diperbarui: 27 November 2023   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita akar pohon trembesi pada dermaga yang sama
Kita akar pohon trembesi
Pada dermaga yang sama
Menyatu dalam pelukan waktu
Di tepi laut yang memeluk rindu

Dermaga, saksi bisu perjalanan kita
Menyaksikan canda dan tangis
Gelombang pelukan yang tak terhitung
Membawa cerita pada setiap ombaknya

Pohon trembesi, rimbun dan teguh
Seakan tumbuh dari kenangan kita
Akar-akar menyusup dalam bumi
Mengikat hati, tak terpisahkan

Hanya angin laut yang menyapu
Menceritakan bisikan-bisikan kita
Sebuah kisah dalam goyangan daun
Yang menari dengan irama waktu

Dermaga dan pohon, dua pilar tak terpisahkan
Bagai kita dalam takdir yang sama
Bersatu dalam jejak langkah
Menyemai cinta, tumbuh bersama

Di antara dedaunan yang berbisik
Pada dermaga yang sama, kita berakar
Seiring waktu berlalu, kita tetap
Seperti pohon trembesi yang tumbuh abadi
Di dermaga waktu kita berakar,
Pohon trembesi tumbuh megah menatap lautan.
Jejak cinta terukir dalam gelombang,
Kita menyatu pada titian yang sama.

Dermaga menyaksikan kisah kita,
Tentang pelukan yang tak lekang oleh waktu.
Akar-akar cinta menyusup dalam bumi,
Seiring bersatunya dua jiwa.

Pohon trembesi, saksi bisu rahasia kita,
Merenda angan di antara dedaunan senja.
Dermaga dan akar, dua hati yang bersatu,
Menyemai cinta yang tumbuh abadi.

Jejak langkah kita di pesisir mimpi,
Terukir indah di atas pasir kenangan.
Dermaga dan pohon, takdir yang bersama,
Kita akar pada dermaga yang sama.
Di almamater tercinta, kita akar
Bagai pohon trembesi yang tumbuh kokoh
Dermaga ilmu, tempat kita bersua
Menyatu dalam kecintaan yang abadi

Bangunan tua, saksi bisu perjalanan
Pelajaran dan tawa berganti seperti musim
Koridor-koridor berderet seperti jalur akar
Menyambungkan hati dengan sejarah

Gelombang ilmu mengalir bagai lautan
Pohon trembesi di halaman menyaksikan
Kita, seperti dedaunan berwarna-warni
Bersatu dalam kisah yang tak terlupakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline