Lihat ke Halaman Asli

Mencari Ujungnya

Diperbarui: 29 Maret 2021   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutahan..
Kumampukan untuk tak keluar zona aman..
Kumampukan untuk tak bergeser
Bertahan..
Kulewati  sabar penuh syukur
Saat ku tee syukur di hadapanMu
Kulewati mencoba bersama tabah
Kulewati meski tak paham arti bertahan yang tak ada ujungnya hanya secerca sinar asa..
Kuingin percaya..
Namun..
Aku tak melihatnya dalam gelap
Kuingin tak percaya..
Namun..
Aku dapat merasakannya!
Aku dapat masalahnya!
Aku dapat kerikuhannya!
Siapakah kau?
Yang datang tanpa diharapkan
Yang diharapkan pergi namun sulit untuk pergi
Siapakah kau?
Datang untuk menyerang tanpa terlihat
Datang membawakan kunci untuk mengunci dunia
Terjebak pada tipu muslihatnya..
Hingga tak dapat bergeser!
Tak dapat bertindak!
Hingga mesti bertahan
Bertahan dibalik pintu..
Bertahan  baru awalan
Yang belum ditemukan ujungnya...
Ingin mengeliat, mendobrak agar terlihat seberkas cahaya vaksin..
Ingat protokol ini bukan menjerat..
Tapi membawa dalam seberkas cahaya
Setelah ibu pertiwiku kembali pulih..
Bersama pelangi pagi yang menunjukkan ujungnya.. Padanya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline