Kutahan..
Kumampukan untuk tak keluar zona aman..
Kumampukan untuk tak bergeser
Bertahan..
Kulewati sabar penuh syukur
Saat ku tee syukur di hadapanMu
Kulewati mencoba bersama tabah
Kulewati meski tak paham arti bertahan yang tak ada ujungnya hanya secerca sinar asa..
Kuingin percaya..
Namun..
Aku tak melihatnya dalam gelap
Kuingin tak percaya..
Namun..
Aku dapat merasakannya!
Aku dapat masalahnya!
Aku dapat kerikuhannya!
Siapakah kau?
Yang datang tanpa diharapkan
Yang diharapkan pergi namun sulit untuk pergi
Siapakah kau?
Datang untuk menyerang tanpa terlihat
Datang membawakan kunci untuk mengunci dunia
Terjebak pada tipu muslihatnya..
Hingga tak dapat bergeser!
Tak dapat bertindak!
Hingga mesti bertahan
Bertahan dibalik pintu..
Bertahan baru awalan
Yang belum ditemukan ujungnya...
Ingin mengeliat, mendobrak agar terlihat seberkas cahaya vaksin..
Ingat protokol ini bukan menjerat..
Tapi membawa dalam seberkas cahaya
Setelah ibu pertiwiku kembali pulih..
Bersama pelangi pagi yang menunjukkan ujungnya.. Padanya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H