Lihat ke Halaman Asli

Menunggu Fajar

Diperbarui: 19 Februari 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat fajar kala menyapa
Teringat akan duka nestapa
Menyesal akan adanya sang esok
Yang hanya membuat derita kian merajam diri oleh jarum-jarum dinginnya hati..

Jika memang ada sang asa di balik mentari..
Perlukah juga sang keputusasaan di balik selimut pagi ini yang menghalangi sinarmu sendiri..
Untuk apa kebahagiaan kalbu..
Bila hanya ada untuk dihancurkan sambil ziarahi penderitaan..

Untuk apa mempermainkan takdir manusia
Yang berjuang hanya untuk si dia
Jika hidup adalah mempertaruhkan impian
Lebih baik ku meringkuk dalam kegelapan
Dan mencapai sinarmu asa..
Dan berbalik padaNya. . Tuk mencapai fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline