Lihat ke Halaman Asli

lelaki

Diperbarui: 23 Desember 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki

Lelaki tidak bicara tentang beban yang terpanggul di pundaknya,
Ia hanya mengeratkan langkah, meski lelah menyergapnya.
Dalam diam, ia menyembunyikan badai,
Menyimpan luka, mengunci tangis yang tak pernah sampai.

Lelaki tetap diam meski langkahnya seolah kelam,
Melawan waktu, menantang malam.
Tak ada keluh dalam geraknya,
Hanya doa yang merayap di sela-sela napasnya.

Lelaki tidak berisik meski begitu banyak masalah mengusik,
Ia tabah, menghadapi hidup yang sering menikam tajam.
Dengan tatapan yang tenang, ia melawan,
Memeluk duka, menggenggam harapan.

Dan lelaki tidak meneteskan air mata meski tubuh remuk terasa,
Ia memilih menjadi perisai, bukan keluhan semata.
Air matanya tak pernah jatuh di hadapan dunia,
Namun ia adalah laut yang tak pernah kering di dalam jiwa.

Karena lelaki,
Bukan berarti tak rapuh,
Bukan berarti tak hancur,
Ia hanya memilih menjadi bisu
Demi mereka yang ia cinta dan rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline