Pagi yang Jujur
Pagi merangkak di balik tirai,
dingin mengetuk, menyapa lembut,
sementara pikiran dan hati,
bertengkar dalam sunyi yang kusut.
Tak mudah menyelaraskan nada,
antara pikiran, harapan, suara jiwa,
kata-kata terjebak dalam ragu,
perbuatan tertatih mencari arah baru.
Dalam diri,
ada rahasia yang sulit diungkap,
kejujuran terkadang terasa tajam,
melukai lebih dalam daripada dusta.
Jika diri sendiri dibohongi,
bagaimana bisa jujur pada yang lain?
Pagi ini bertanya tanpa suara,
mencari jawaban di relung dada.
Maka pagi,
ajari aku berani menghadap cermin,
melihat jujur bayanganku sendiri,
agar langkahku tak lagi terkunci.
Karena hanya dengan jujur pada hati,
dunia pun akan melihatku sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H