Lihat ke Halaman Asli

detik yang membeku

Diperbarui: 11 Desember 2024   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik yang Membeku

Jarum jam merayap, mengolok-olok kita,
Dalam diam, menunjuk luka yang tersembunyi.
Malam menyelimuti, hati terasa hampa,
Janji-janji sirna, harapan pupus perlahan.

Masa depan tampak suram, penuh keraguan,
Kesenjangan memisahkan, kita berdua.
Ingin ku putar waktu, ke masa lalu,
Namun kenangan pahit, terus menghantui.

"Jangan tunggu sampai semua sempurna," bisikan hati,
"Mulai sekarang, langkahkan kaki."
Dengan setiap langkah, kekuatan tumbuh pasti,
Kepercayaan diri pun, akan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline