Pagi Mendung Hitam
Mendung kini sirna menyebar membuka celah tuk mentari tersenyum
Langit kelabu bagai kanvas tanpa celah.
Namun di balik gelapmu yang pekat,
Tersimpan harapan, asa yang tak pernah lekat.
Saat kau berada di lubuk hati terjerat pada keterpurukan terdalam
Jangan ragu, jangan biarkan hatimu kelam.
Bersabarlah, waktu takkan pernah berhenti,
Sinarmu kan datang, usir malam pergi.
Cahaya mentari perlahan menyentuh,hangat bersama doamu membumbung padaNya
Menghapus gelap, luka yang merengkuh.
Tak ada mimpi yang terlalu jauh,
Tak ada harapan yang terlalu rapuh.
Jangan pernah menyerah pada asa,
Walau badai datang, tantangan menerjang hadapi dengan keteguhan.
Waktunya akan tiba, usahamu berbuah,
Tujuanmu nyata, mimpi-mimpimu merekah.
Percayalah, teruslah berjuang keras,libas zona nyamannya hancurkan kemalasannya, biarkan gemuruh kicau nada sumbang menggaung itulah spirit tuk bangkit...
Walau Di balik mendung, mentari selalu tegas.
Pagi yang kelabu bukanlah akhir,
Namun awal dari sinar yang hadir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H