Lihat ke Halaman Asli

Malam Merindu

Diperbarui: 3 Desember 2024   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Merindu

Malam dilahirkan dari rahim kesunyian,
Gelapnya disinari oleh cahaya rinduku padamu.
Bintang-bintang bersaksi, mimpi-mimpi melayang,
Dalam keheningan malam, cinta kita bersemi.

Kau bagai rembulan, menerangi jiwaku yang gelap,
Hangatmu membelai, mencairkan es dalam dada.
Malam adalah kanvas, di mana kita melukis cinta,
Dengan warna-warna mimpi, yang takkan pernah pudar.

Setiap malam, aku merindukan pelukanmu,
Suara lembutmu, yang menenangkan hati.
Kau adalah rumah, tempatku selalu kembali,
Cinta kita abadi, sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline