Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Fragmen Masa Lalu

Diperbarui: 27 November 2024   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Fragmen Masa Lalu

(Untuk kekasih, dengan kerinduan yang tak pernah pudar)

Puisi ini, sebuah puzzle memori,
Kujalinkan kata, di antara sepi.
Jejak jemarimu, menari di setiap baris,
Membentuk gambar, kenangan masa kecil yang manis.

Di lembaran kosong, antara aku dan kepergianmu,
Kuukir kisah, tentang kita dan waktu.
Beban terberat, hanya PR dan permainan,
Namun tawa riang, menjadi kenangan.

Ngangenin, musim hujan, jiwa kecil meronta,
Bermain di genangan, tanpa rasa gentar.
Waktu berlalu, secepat kilatan,
Meninggalkan jejak, yang takkan pernah hilang.

Kini kita dewasa, dengan luka dan rindu,
Namun kenangan indah, tetap bersinar.
Mari kita rangkai kembali, puzzle hidup ini,
Dengan cinta sebagai lem, yang takkan pernah kering.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline