Lihat ke Halaman Asli

Terjerat dalam Jeruji Hujan

Diperbarui: 27 November 2024   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terjerat dalam Jeruji Hujan

Ingin ku berselisih denganmu, malam suci,
Dalam tarian rintik yang tak pernah berhenti.
Jatuh ke dalam kedalaman jiwamu,
Merasakan detak jantungmu, nafasmu, dan seluruh dirimu.

Hujan membingkai kita, dalam lukisan alam,
Jerujinya menari, mengunci kita dalam pelukan.
Tubuh dan jiwa menyatu, dalam irama yang sama,
Merasakan kedamaian, dalam keheningan hujan.

Semakin mengenal diri, semakin aku mengerti,
Bahwa hidup adalah perjalanan, penuh misteri.
Sabar menyelimuti, hati tak lagi gentar,
Melihatmu tumbuh, dalam setiap tetes hujan.

Hujan adalah cermin, memantulkan segala rasa,
Kegembiraan, kesedihan, cinta, dan dahaga.
Dalam setiap tetes, kita belajar dan dewasa,
Menerima segala yang ada, tanpa cela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline