Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Detik yang Bernafas

Diperbarui: 27 November 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Detik yang Bernafas

Detik demi detik mengalir pelan,
nafas roh menghidupkan jiwa,
raga bergerak dalam anugerah,
mental diuji dalam badai yang datang.

Setiap hari, dunia meratap,
ratusan jiwa kembali kepada-Nya,
namun engkau masih berdiri di sini,
menghirup udara kasih dari Sang Maha.

Itu bukan kebetulan,
itu adalah kesempatan,
kesempatan untuk bersyukur lebih dalam,
untuk memperbaiki langkah dalam perjalanan.

Syukurkan nafas yang mengalir,
doakan mereka yang telah pergi,
dan ingatlah, hidup ini titipan,
setiap detik adalah ujian keimanan.

Rangkul waktu yang masih tersisa,
cari pengampunan dalam keikhlasan,
sebab hidup ini rapuh dan fana,
namun selalu ada harapan dalam perbaikan.

Jangan sia-siakan detik ini,
setiap hembusan adalah rahmat-Nya,
jadilah roh yang hidup dalam kesadaran,
bahwa setiap detik adalah panggilan cinta dari Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline