Lihat ke Halaman Asli

mentari selimut embun

Diperbarui: 22 November 2024   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari Selimut Embun

Ada jiwa yang hadir bak mentari,
menyelimuti embun dengan hangat yang tak terlihat,
mereka datang diam-diam,
mengusir dingin yang bertahan terlalu lama.

Waktu di sisi mereka adalah sihir,
jam menjelma detik, detik menjadi hening yang memulihkan.
Mereka adalah pelipur lara,
obat yang tak tercatat dalam resep dunia.

Mereka melihatmu saat dunia berpaling,
mendengarmu ketika suara serak tak lagi lantang,
memahami getar hati yang bahkan kau sendiri tak mampu ungkapkan.
Dengan lembut, mereka mengembalikan sinarmu,
mengangkatmu dari redup yang kau kira abadi.

Mereka ini,
seperti mentari di pagi buta,
membangunkan embun dari dinginnya malam,
menyadarkan bahwa hidup, dengan segala perihnya,
masih punya sisi hangat yang layak diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline