Lihat ke Halaman Asli

Perahu Harapan

Diperbarui: 14 November 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perahu Harapan

Untuk saat ini, terima kasih, yaa...
Perahu yang kita dayung, memang masih di tepi.
Tujuan kita masih jauh, tak tampak dari sini,
namun semoga ia kuat, tak karam di tengah sunyi.

Kau adalah nahkoda dalam perjalanan ini,
jangan biarkan tumpangan asing menyesaki.
Teruskan dayungmu dengan tenang dan teguh,
sebab lautan menanti, penuh rahasia dan teduh.

Jangan jadikan orang lain begitu tinggi,
hingga kau lupa nilai dirimu sendiri.
Baik mereka, itu benar adanya,
tapi jangan kau merasa kurang, atau tak sepadan dengannya.

Kau juga indah, dengan caramu sendiri,
dengan kualitas yang hanya milikmu seorang.
Kau layak dihargai, seperti cintamu yang tulus,
kau pantas mendapat kasih yang sering kau bagi.

Ingatlah, kau itu berarti, tak perlu diragukan,
dunia butuh cahayamu, yang berbeda namun cemerlang.
Kau adalah jiwa yang penuh, yang pantas dihormati,
karena setiap detikmu, setiap langkahmu, memiliki arti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline